Modifikasi Yamaha Jupiter-Z 2011 Racing - Kali ini kita akan
membahas modifikasi Yamaha Jupiter-Z drag racing, yang berasal dari
Jakarta. Yamaha Jupiter-Z, Juara Indoprix 110 cc Berkat Gas Speed. Modif Yamaha Jupiter-Z,
2011 (Jakarta) ini semoga menjadi inspirasi anda semua yang ingin
menjadikan motor Jupiter-Z larinya lebih kenceng. Rafid Topan mengunci
juara IndoPrix 110 2012 sebelum seri akhir di Binuang beberapa waktu
lalu. Bahkan Topan tidak datang karena ikut balap Moto2 di Valencia
bersama QMMF Racing Team.
Modifikasi Jupiter Z Racing
- Namun gelar IP 125 tidak bisa digapai karena absen di seri terakhir
itu. Kehebatan Topan juara IP 110 tidak lepas dari Yamaha Jupiter-Z yang
digeber rider dari tim Yamaha Yamalube R9 Nissin KYT Tunggal Jaya itu.
Jupiter-Z Topan bisa memimpin poin berkat Hawadis sang mekanik mampu
seting agar akselerasi kilat. Apalagi beberapa sirkuit IP 2012
didominasi trek pendek-pendek.
Hawadis sudah pasti seting rasio kompresi, durasi kem, spuyer dan gir
roda. Tapi, paling penting Hawadis yang bermarkas di Tanjung Priok,
Jakarta Utara itu memperkecil porting isap jadi 23,8 mm.
Angka 23,8 mm dianggap kecil. Supaya didapat gas speed yang kilat.
Logikanya seperti aliran air di slang kecil. “Kecepatan alirannya akan
lebih kencang dibanding di slang yang besar,” kata Hawadis yang berkumis
tipis.
Hawadis pernah coba pakai 24 mm di Sentul Kecil. Tapi, motor malah
enggak bisa cepat keluar tikungan. Memang, lubang porting 23,8 mm
sedikit lebih kecil dibanding yang biasa dibikin Hawadis untuk trek di
luar Sentul Kecil. Biasanya dia mematok lubang isap 24 mm. Ukuran ini
biasa diaplikasi trek yang mengandalkan power macam Sentul Besar.
Bahkan, sirkuit besar seperti di Sepang, Malaysia, Hawadis bisa patok
diameter porting in jadi 24,5 mm. “Ya, itu sirkuit besar. Semakin besar
porting isap, akselerasi enggak bisa cepat. Tenaga semakin besar di
putaran atas,” urai Hawadis yang menggunakan klep in 27,5 mm dan klep
buang 23 mm.
Untuk durasi klep, Hawadis memang punya pakem. Kalau diamati dari
beberapa kali masuk MOTOR Plus, Jupiter-Z garapan Hawadis durasinya
bermain di angka 270, 271 dan 272 derajat. Angka ini naik-turun
tergantung setelan klep juga.
Di 2012 yang berbeda di hampir setiap seri yaitu menggunakan knalpot R9
(Racing Generation). Apalagi di 2012 ini tim tempat bernaung Topan
disupport langsung knalpot yang teknologinya sudah menggunakan bahan
titanium itu.
Namun sebenarnya sebelum terikat kontrak dengan knalpot R9, mekanik dari
Jl. Swatirta, RT 17/09, Tanjung Priok, Jakarta Utara itu sudah sering
menggunakan knalpot ini. Makin mentap setelah terikat kontrak dan selalu
ada bonus untuk setiap kali juara.
Teknologi lain yang diterap yaitu menggunakan stabiliser triple three.
Terikat di segitiga yang fungsinya sebagai penyetabil. Terbuat dari
duralium. Menurut Malix, salah satu kru tim, ini buatan Yonk Jaya Motor
Bandung.
Untuk didapat handling mantap, sokbreker belakang aplikasi YSS. Sip...!
KOREKAN YANG STABIL
Korekan atau hasil tuning Hawadis selalu stabil bahkan jarang jebol.
Pernah terlihat di IndoPrix 2011, Surabaya, oli muncrat dari rumah
kopling. Jadi, bukan karena panasnya mesin.
“Biasanya masalah timbul di mesin atau luar silinder dan ruang bakar.
Seperti kampas kopling hangus, kruk-as longgar atau piston aus. Dan itu
disebabkan kurangnya ketellitian saat berkerja. Makanya presisi dan
ketelitian itu penting,” ucap Hawadis yang aseli Madura itu.
Makanya part atau omponen yang jadi perhatian adalah menjaga kondisi
kruk as tetap prima. Apalagi kerja part vital ini berat karena harus
menahan impact juga gasingan. Jika bermasalah, komponen pendukung juga
kena imbas. “Misal kruk-as. Kalau mau aman ganti setiap 3 kali event
berlangsung. Begitu juga piston yang mesti diganti setiap 2 kali balap.”
Hawadis memang kalau dilihat dari karakter portingnya pernah aneh.
“Lubang porting bukannya bulat, malah kotak,” jelas Wono, spesialis
pasang klep besar yang tidak sengaja mengamati korekan mekanik-mekanik
bekan Indonesia.
Namun sekarang Hawadis berbeda. Dalam mengorek mesin selalu membuat
lubang porting bulat. Artinya tidak lagi kotak. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
CDI : BRT-Bintang Racing Team
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Karbu : Mikuni TM 24
Ban : IRC 90/80-17
Penulis : ACU | Teks Editor : KR15 | Foto : Aji, Aong
No comments:
Post a Comment